Virtual Lan ( VLAN)

LAPORAN PEMBELAJARAN

VIRTUAL LAN ( VLAN)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran  Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas XII Tahun Pelajaran 2019/2020

Disusun Oleh :

Sulistiyowati

XII TKJ 2


SMK N 7 KENDAL

DINAS PENDHIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL

TAHUN AJARAN 2019/2020







A. Tujuan Pembuatan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, siswa diharapkan mampu :
  • Mengetahui dan memahami perintah dasar untuk konfigurasi Switch Cisco.
  • Melakukan konfigurasi VLAN pada Switch Cisco.
B. Dasar Teori

Salah satu masalah yang dihadapi oleh LAN tradisional adalah tidak adanya mekanisme “pengaturan” yang fleksibel. Ketika topologi fisik suatu LAN sudah ditentukan maka akan sulit bagi kita untuk merombaknya menjadi bentuk yang lain. Biasanya media fisik network akan ditanamkan pada pipa khusus yang sulit dibongkar dan ditata ulang. Sehingga kita tidak dapat secara fleksibel mengelompokkan kembali beberapa komputer yang berjauhan tanpa proses bongkar pasang hardware.
Apalagi jika ukuran LAN sudah cukup besar, misalnya sebesar kampus atau lebih besar lagi. Di mana masing-masing host berada di tempat yang cukup jauh. Akan sulit membuat kelompok berdasarkan kategori tertentu jika lokasi berjauhan. Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat membuat VLAN atau Virtual LAN.
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan dan membongkar media network serta mencabut kabelkabel switch. Selain itu, kebutuhan hardware, khususnya switch dan router akan lebih sedikit. Perhatikan ilustrasi contoh VLAN pada gambar dibawah ini.
Contoh Jaringan VLAN
Gambar 1. Contoh Jaringan VLAN pada sebuah perusahaan dengan Gedung bertingkat.


  • Illustrasinya

Illustrasi
Gambar 2. Pembagian Port pada switch.
Dengan banyaknya komputer yang ada di perusahaan, dengan menggunakan  switch akan kita buat VLAN. Kegunaan dari VLAN disini adalah efisien kabel dan switch. Virtual LAN dapat kita aplikasikan pada sebuah SWITCH pu kita miliki. SWITCH dengan 24 port, akan kita bagi jadi 3 kelompok sehingga masing-masing menjadi 8 port, hanya bisa digunakan untuk mengakses 1 server pada gambar diatas. Dengan kata lain Sebuah VLAN diperlakukan seperti subnet atau broadcast domainnya sendiri, yang berarti frame-frame yang dibroadcast pada sebuah network hanya di switch atau dialihkan diantara port-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama. Dalam kondisi seperti ini sebuah router dapat tidak diperlukan ataupun masih diperlukan tergantung dari apa yang ingin dilakukan. Secara default semua host dalam sebuah VLAN tertentu tidak dapat berkomunikasi dengan host -host yang merupakan anggota VLAN yang lain, jadi jika diinginkan komunikasi antar VLAN bisa dilakukan maka diperlukan sebuah router.

  • Cara VLAN dalam menyederhanakan pengaturan jaringan :


  1. Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
  2. Sekelompok user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN tertentu sehingga user di luar VLAN tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan mereka.
  3. Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
  4. VLAN dapat meningkatkan keamanan network.
  5. VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil ukurannya sendiri.

  • Secara garis besar manfaat VLAN sebagai berikut :



  1. Meningkatkan performa network VLAN mampu mengingkatkan performa network dengan cara memblok paket/frame yang tidak perlu.
  2. Desain network yang fleksibel VLAN memungkinkan anggota berpindah-pindah lokasi tanpa harus merombak ulang perangkat jaringan. Cukup melakukan konfigurasi secara software. VLAN dapat mengatasi persoalan lokasi.
  3. Mengurangi biaya instalasi Jika kita hendak mengubah VLAN maka kita tidak memerlukan biaya instalasi maupun penambahan perangkat baru.
  4. Keamanan VLAN dapat membatasi user yang boleh mengakses suatu aplikasi/data berdasarkan access list yang bisa kita tentukan.

C. Peralatan



  1. Aplikasi Cisco Packet Tracer
  2. Switch Tipe 2950-24
  3. Server-PT
  4. PC
  5. Router-PT
  6. Laptop
  7. WRT 300N
D. Langkah-Langkah percobaan


1. Buka aplikasi Packet Tracert.
2. Buat topologi seperti di bawah ini :

. Buat topologi seperti berikut ini.
VLAN T1
Gambar 3. Contoh topologi percobaan VLAN.
Keterangan :
  • Router0 : Ip address 192.168.1.1/26 vlan 10.
  • Router1 : Ip address 192.168.1.65/26 vlan 11.
  • Router2 : Ip address 192.168.1.129/25 vlan 12.
  • Switch0 diset mode trunk untuk koneksi ke Switch1 begitupun sebaliknya.
  • Interface yang menghubungkan antara Laptop dengan Switch0 diset mode access.
  • Interface yang menghubungkan antara PC dengan Switch1 diset mode access.
  • Interface yang menghubungkan antara AP dengan Switch1 diset mode access.
3. Konfigurasi interface yang menghubungkan Switch0 dengan Switch1 dengan mode trunk, dan sebaliknya.
Config1 Switch
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#description to-switch1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Gambar 4. Konfigurasi mode trunk dari Switch0 ke Switch1.
Config2 Switch
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#description to-switch0
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Gambar 5. Konfigurasi mode trunk dari Switch1 ke Switch0.
4. Konfigurasi interface yang menghubungkan Switch0 dengan Router0, Router1 dan Router2 dengan mode access.
Config VLAN T1
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#description to-router0
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 10
Switch(config-if)#duplex full
Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/2, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#description to-router1 
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 11
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 11
Switch(config-if)#duplex full
Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/3, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/3, changed state to up
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#description to-router2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 12
% Access VLAN does not exist. Creating vlan 12
Switch(config-if)#duplex full
Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/4, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4, changed state to up
Switch(config-if)#ex

Gambar 6. Konfigurasi interface Switch0.
5. Konfigurasi interface yang menghubungkan Switch0 dengan Laptop0, Laptop1 dan Laptop2 dengan mode access.
Config2 VLAN T1
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/7
Switch(config-if)#description to-laptop0
Switch(config-if)#switchport mode access 
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/6
Switch(config-if)#description to-laptop1
Switch(config-if)#switchport mode access 
Switch(config-if)#switchport access vlan 11
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/5
Switch(config-if)#description to-laptop2
Switch(config-if)#switchport mode access 
Switch(config-if)#switchport access vlan 12
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Gambar 7. Konfigurasi interface Switch0.
6. Konfigurasi interface yang menghubungkan Switch1 dengan AP dengan mode access.
Config Wireless Switch
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#description to-wireless-router
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Gambar 8. Konfigurasi interface Switch1.
7. Konfigurasi interface yang menghubungkan Switch1 dengan PC0, PC1 dan PC2 dengan mode access.
Config to all pc
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#description to-pc0
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 12
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#description to-pc1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/5
Switch(config-if)#description to-pc2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 11
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
Gambar 9. Konfigurasi interface Switch1.
8. Setting masing-masing interface pada semua router dan laptop serta pc dengan menyesuaikan vlan yang ada pada gambar di atas.
Setting interface pada Router0, Router1, dan Router2.
Config3 VLAN T1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.192
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Gambar 10. Setting interface pada Router0 vlan 10.
Config4 VLAN T1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.65 255.255.255.192
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Gambar 11. Setting interface pada Router1 vlan 11.
Config5 VLAN T1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.129 255.255.255.128
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Gambar 12. Setting interface pada Router2 vlan 12.
Setting interface pada AP.
Config6 VLAN T1
Config7 VLAN T1
Gambar 13. Setting IP pada AP Vlan 10 dengan koneksi pada interface Ethernet1.
Setting IP pada Laptop0, Laptop1, dan Laptop2.
Config8 VLAN T1
Gambar 14. Setting IP pada Laptop0 vlan 10.
Config9 VLAN T1
Gambar 15. Setting IP pada Laptop1 vlan 11.
Config10 VLAN T1
Gambar 16. Setting IP pada Laptop2 vlan 12.
Setting IP pada PC0, PC1, dan PC2.
Config11 VLAN T1
Gambar 17. Setting IP pada PC0 vlan 12.
Config12 VLAN T1
Gambar 18. Setting IP pada PC1 vlan 10.
Config13 VLAN T1
Gambar 19. Setting IP pada PC2 vlan 11.
9. Setelah semua terkonfigurasi lakukan pengujian.
Tes VLAN T1
Gambar 20. Ping dari Laptop0 VLan 10 ke Router0 VLan 10
Tes2 VLAN T1
Gambar 21. Ping dari Laptop1 VLan 11 ke Router1 VLan 11
Tes3 VLAN T1
Gambar 22. Ping dari Laptop2 VLan 12 ke Router2 VLan 12
Tes4 VLAN T1
Gambar 23. Ping dari PC1 VLan 10 ke Router0 VLan 10
Tes5 VLAN T1
Gambar 24. Ping dari PC1 VLan 10 ke Wireless Router VLan 10
Tes6 VLAN T1
Gambar 25. Ping dari PC2 VLan 11 ke Router1 VLan 11
Tes7 VLAN T1
Gambar 26. Ping dari PC0 VLan 12 ke Router2 VLan 12
F. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Ø  Jadi dengan menggunakan konsep jaringan VLAN, jaringan dapat dibagi-bagi berdasarkan grup.
Ø  Jaringan bisa lebih aman dan bisa termanage dengan mudah oleh seorang administrator jaringan.
Ø  Mempermudah bagi pekerjaan seorang administrator jaringan dalam melakukan pengecekan dan monitoring clientnya.
Ø  Sebuah Virtual LAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual.
Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama.
Ø  VLSM adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah alamat terbuang. Sebagai ganti memberi suatu kelas lengkap A, B atau C jaringan bagi suatu Admin, kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan variable subnet length mask.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI FIREWALL